Menulis
Menulis itu butuh keberanian.
Keberanian untuk menjadi tidak sama. Keberanian untuk jujur dan rapuh. Keberanian untuk dihakimi. Pun, keberanian untuk kehilangan.
Dan bagi orang – orang yg berani itulah, diberikan ganjaran kejernihan pikiran, kelapangan hati, dan 'suara' yg lantang melampaui waktu dan jarak.
Menulis itu meregang nyawa.
Hidup yg tidak pernah dipertaruhkan, tidak akan pernah dimenangkan. – Soetan Sjahrir